Langkah Amankan Browser Internet dari Ancaman Bahaya

Langkah Amankan Browser Internet dari Ancaman Bahaya

Sadar atau tidak, setiap menjelajah internet menggunakan peramban (browser), bahaya selalu mengintai. Dengan pengamanan yang minim, kamu bisa dengan mudah terserang berbagai ancaman yang dapat membuat sistem menjadi kacau, mengalami error, sampai pencurian data.

Salah satu ancaman terbesar memang datang dari peramban yang digunakan. Oleh karena itu lindungi peramban dengan berbagai tip yang Tribun Jogja tunjukkan berikut ini, dilansir dari PCPlus. Browser Android Terbaik

1. Update Peramban

Pastikan bahwa peramban yang digunakan selalu menggunakan versi terbaru. Beri tanda centang pada fungsi automatic update agar selalu mendapat pembaruan secara berkala.

Dengan update, segala kekurangan pada versi terdahulu akan diperbaiki sehingga peramban tersebut menjadi lebih stabil dan aman dari segala macam ancaman.

2. Aktifkan Plugin 'Click-to-Play'

Dengan mengaktifkan feature ini nantinya akan selalu ditanyakan apakah ingin menjalankan plugin yang terdapat pada suatu situs atau tidak.

Hal ini akan membuat proses loading suatu situs akan lebih cepat dan menghemat penggunaan daya baterai (bagi pengguna notebook).

Ini juga untuk menghindari agar peramban tidak langsung menjalankan suatu plugin yang terdapat pada situs tertentu, yang mana hal ini dapat membuat peramban bekerja lebih berat dan lama.

Selain alasan tersebut, masalah keamanan juga menjadi pertimbangan lain karena banyak pula spyware yang menyusup ke plugin secara tersembunyi. Cara pada masing-masing peramban berbeda, berikut pengaturannya:

Firefox
Masuk ke Menu>Addons>Plugins dan ubah pengaturan masing-masing plugin yang ada ke pilihan Ask to Activate.

Chrome
Masuk ke Menu>Settings, klik Show advanced settings>Content settings yang terdapat pada kategori Privacy. Geser ke bawah dan cari Plug-ins dan pilih Click to play.

Internet Explorer
Klik ikon gear (Menu) dan pilih Manage Add-ons>Toolbars and Extensions. Di bagian bawah terdapat kolom Show dan piilh All add-ons. Arahkan ke Shockwave Flash Object, klik kanan dan pilih More Information. Di bagian bawah klik Remove all sites.

Opera
Klik tombol menu, pilih Settings>Websites, pada jendela di sebelah kanan, cari Plug-ins dan pilih Click to play.

3. Hapus Plugin yang Tidak Perlu

Untuk keamanan, hapus plugin yang tidak dipakai atau tidak perlu. Arahkan peramban ke pengaturan yang menampilkan daftar plugin yang terpasang di peramban. Pilih dan hapus plugin yang di rasa mengganggu. Plugin seperti Java sering disusupi spyware maupun ancaman lainnya.

Plugin Silverlight bawaan Microsoft juga bisa dihapus jika tidak digunakan. Jika salah menghapus jangan kuatir, pasang lagi plugin tersebut jika memang perlu.

4. Update Plugin


Jika menggunakan plugin, lakukan update secara rutin. Beri tanda centang atau aktifkan feature auto update sehingga kamu tidak perlu memeriksanya setiap saat.

5. Gunakan Peramban 64-bit

Aplikasi berbasis 64-bit memiliki perlindungan yang lebih baik dalam hal mengatasi ancaman. Pada peramban versi tersebut, ASLR atau Adress Space Layout Randomization akan bekerja lebih efektif.

ASLR sendiri merupakan feature keamanan yang membuat data program menjadi tidak bisa diprediksi.

Beberapa peramban memang belum menghadirkan versi 64-bit, oleh karena itu beralih dan gunakan peramban yang sudah menyediakan versi tersebut.

Hingga saat ini peramban untuk sistem Windows yang sudah meluncurkan versi 64-bit diantaranya Google Chrome, Microsoft Edge, Internet Explorer . Sedangkan untuk Mac adn Linux, semua peramban populer sudah menggunakan mode 64-bit.

WhatsApp Minta Pengguna BlackBerry dan Nokia Beralih ke Android

Android (huffingtonpost.com)

WhatsApp, aplikasi pesan instan, meminta pengguna BlackBerry, Nokia, serta perangkat Android lawas untuk bermigrasi ke perangkat baru Android, iPhone, dan Windows Phone.

Hal ini seiring dengan keputusan WhatsApp untuk menghentikan dukungannya pada BlackBerry, Nokia, serta sejumlah perangkat Android lawas yang rencananya akan dilakukan akhir 2016 nanti.

"Jika Anda adalah pengguna yang terkena dampak penutupan dukungan perangkat tersebut, kami sarankan untuk memperbarui perangkat Anda ke Android yang lebih baru, iPhone, atau ponsel berbasis Windows," tulis WhatsApp pada unggahan blog resmi yang dikutip tim Tekno Liputan6, Selasa (1/3/2016).

WhatsApp sendiri menyebutkan penutupan layanan pada perangkat-perangkat BlackBerry, Nokia S40, Nokia Symbian S60, Android 2.1 dan 2.2 serta Windows Phone 7.1 adalah keputusan yang berat.

Namun, hal itu harus dilakukan mengingat jumlah pengguna perangkat tersebut kian menurun seiring dengan munculnya berbagai perangkat baru yang lebih mutakhir.

Sebagai informasi, pada 1 Februari lalu, pengguna WhatsApp telah mencapai 1 miliar orang di dunia. Jumlah ini meningkat cukup pesat, jika dibandingkan jumlah pengguna per 22 April 2014 yang diumumkan WhatsApp mencapai 500 ribu.

Untuk mempermudah penggunanya, aplikasi perpesanan yang diakuisisi Facebook dengan nilai US$ 21,8 miliar atau setara dengan Rp 291 triliun ini, juga memunculkan WhatsApp Web sehingga penggunanya bisa mengirimkan pesan melalui desktop.

Tidak berhenti di situ, WhatsApp juga memberikan layanan gratis bagi penggunanya pada pertengahan Januari lalu. Mengatasi Android Restart Sendiri

Untuk melebarkan sayapnya, aplikasi berlambang pesan warna hijau tersebut menutup dukungan untuk perangkat BlackBerry, Nokia, serta Android lawas karena ingin fokus mengembangkan layanan pada perangkat terbaru.

Kalah di Clan War di Clash of Clans, Pemuda Ini Nekat Bunuh Diri

Kalah Clan War di CoC, pemuda ini hampir hilang nyawanya

Bagi Anda yang suka bemain Clash of Clans, jangan sampai meniru tindakan pemuda ini. Hanya karena kalah main gim (game), bukan berarti dunia nyata runtuh atau kiamat.

Dilansir dari Brigada News Davao, Selasa (23/2/2016), seorang pemuda asal Filipina nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan menyayat lehernya sendiri setelah kalah di Clan War di Clash of Clans

Pemuda yang namanya disamarkan menjadi Barcher ini harus dilarikan ke Southern Medical Centre dengan luka sayatan di leher.

Korban ditemukan terbaring di lantai dengan darah yang menggenang. Walau mengalami pendarahan yang hebat, pemuda ini untungnya berhasil diselamatkan nyawanya berkat Central 911.

Diketahui dari pihak keluarga dan teman-temannya, Barcher berhenti masuk sekolah dan memutuskan untuk bunuh diri setelah terlibat konflik dengan teman sekelasnya usai Clan mereka mengalami kekalahan di Clan War di Clash of Clans.

Hal yang menimpa pemuda di Filipina ini adalah satu dari banyak kasus, yang mana seorang gamer terlalu 'tenggelam' di dunia virtual dalam sebuah gim. Padahal, gim -- termasuk Clash of Clans -- dibuat hanya untuk bersenang-senang dan harus disikapi dengan pemikiran rasional dan dewasa. Cara Cheat COC